Home | Nasional | Internasional | Daerah | Politik | Hukrim | Ekonomi | Sport | SerbaSerbi | Tekno | Lifestyle
 
Gema Puisi, Syair dan Silat Kacip Tembaga Menggetarkan Kenduri Seni Melayu Batam
Senin, 19-05-2025 - 11:11:09 WIB |
Penampilan Kacip Tembaga Sungai Pakning di Batam
TERKAIT:
   
 

Batam,Riauline.com – Pada malam yang hangat di kawasan megah Harbour Bay, Kota Batam, Ahad malam 18 Mei 2025, langit tampak bersahabat seolah ikut memberi restu pada pagelaran akbar Kenduri Seni Melayu (KSM) ke-26. Ribuan pasang mata dari dalam dan luar negeri terpaku. Mereka terpukau, terdiam, bahkan merinding. Penyebabnya: Rumah Budaya Kacip Tembaga dari Sungai Pakning, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Mereka bukan tampil biasa-biasa saja, tim ini meledak di atas panggung dengan Musikalisasi Puisi berbalut syair dengan membawa tema Mantra Melayu Sakti.

Komposisi musik hasil garapan Zalfandri Zainal alias Mat Rock Sejangat, bersama Ridho, Iben, Adi Atong, Yoga, Komo dan Daus langsung menyihir sejak intro pertama hingga akhir pertunjukan. Disusul dengan pembacaan puisi Mantra Melayu Sakti karya Jefri Al Malay yang menyayat, menyentak, dan membius siapa saja yang menyaksikan.

Tak sekadar bunyi dan bait, pertunjukan juga disempurnakan dengan tarian silat bunga Melayu oleh para aktor panggung : Dedek Minah, Wawan, dan Erwin. Gerakan mereka lembut namun tegas, mencerminkan warisan leluhur yang masih bernapas di nadi pemuda pesisir.

Jefri Al Malay Sang Penyandang Gelar Presiden Penyair Asia Tenggara, vokalnya yang menggelegar dengan pembacaan puisi yang berciri khas melayu pesisir, sambut menyambut, sahut menyahut bersama Zalfandri Zainal yang juga memainkan gambus dalam pembacaan syairnya.

Berisi pesan dan nasehat Melayu Pesisir, sukses memukau penonton. Terlebih diiringi dengan musikalisasi dan sentakan bunga silat Melayu Asli Tim Kacip Tembaga malam itu, yang menggelegar.

Penonton? Tak banyak kata. Mereka membisu dalam hening yang khidmat, hanya untuk pecah seketika dalam tepuk tangan gemuruh di akhir pertunjukan. Bahkan pejabat Dinas Kebudayaan dan perwakilan Pemerintah Kota Batam pun tak mampu menyembunyikan decak kagum mereka.

“Saya merinding sepanjang pertunjukan,” ujar Lavina, seorang ibu rumah tangga warga Batam. “Pembacaan puisinya menggelegar, musiknya menyayat tapi indah, dan silatnya... memukau.” imbuhnya.

Hal senada diungkapkan panitia KSM Batam, Ephan Syahrial. Ia menyebut Kacip Tembaga sebagai penampilan yang paling otentik dan kuat dalam menyuarakan Melayu Pesisir. “Ini bukan sekadar tampil. Ini adalah cara mereka berbicara tentang jati diri Melayu. Tahun depan, Insya Allah, mereka akan kembali kami undang,” ujarnya sembari mengacungkan jempol.

Kacip Tembaga, yang diteraju Erwin Syah Putra sebagai ketua, bersama Supriandi (sekretaris), Wawan Irnawan (bendahara), dan Andhika (wakil ketua), memang sebuah nama wadah baru dalam dunia seni Riau, namun diisi oleh para tokoh seniman dan budayawan lama dan terkemuka, adapun tiga tokoh sebagai Dewan Penasehat Kacip Tembaga adalah Jefri Al Malay, Mat Rock Sejangat, dan Ridho, tiga seniman  kelahiran Sungai Pakning ini adalah alumni Akademi Melayu Riau (AKM) yang telah melanglang buana mewakili Riau dalam berbagai panggung seni, dari daerah hingga mancanegara.

KSM Batam sendiri merupakan agenda Seni Budaya Melayu internasional yang sudah digelar sejak 1999 dan menjadi bagian dari event resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI di bawah label “Karisma Event Nusantara (KEN)”. Tahun ini, lebih dari 10 negara sahabat ikut berpartisipasi, menjadikan panggung KSM sebagai barometer eksistensi budaya Melayu di kancah dunia.

Tak hanya aktif di panggung luar daerah, Kacip Tembaga juga punya agenda tahunan di kampung halamannya sendiri. Adalah Pekan Seni Budaya Negeri Laksamana, sebuah festival seni budaya yang mulai dikenal luas sejak 2023. Pada September nanti, event ini memasuki jilid ke-3 dengan rencana mendatangkan sanggar-sanggar besar seperti Sanggar Tuah Betung, Pura Mahligai dari Dumai, hingga Woy Band yang legendaris dari Pekanbaru. Tak lupa, berbagai lomba khas Melayu akan digelar nantinya seperti Festival Langgam Melayu, Layang Waw, Gasing, hingga fashion show busana adat Melayu.

Kacip Tembaga bukan sekadar sanggar seni. Ia adalah suara Melayu yang hidup, menyala, dan kini menggema hingga lintas batas.



 
Berita Lainnya :
  • Gema Puisi, Syair dan Silat Kacip Tembaga Menggetarkan Kenduri Seni Melayu Batam
  •  
    Komentar Anda :

     
     
    Indeks Berita  
    01 PT KPI RU II Sungai Pakning Dorong Kemandirian Ekonomi Nelayan Lewat Pelatihan Perikanan Berkelanjutan
    02 Bupati Kasmarni Resmikan Ruang Rawat Inap Khusus Tahanan di RSUD Bengkalis
    03 Antrian Panjang di Pelabuhan Bengkalis, Hanya Satu Kapal yang Beroperasi
    04 Hendry Ch Bangun Daftar Caketum, Bawa Dukungan 23 Provinsi Jelang Kongres Persatuan PWI
    05 Koperasi BBDM Salurkan Santunan untuk Imam dan Guru Ngaji di Bukit Batu
    06 Plt Sekretaris PWI Bengkalis : Biarkan anjing menggonggong kita fokus program organisasi
    07 Pengibaran Merah Putih Warnai Puncak HUT ke-80 RI di Kecamatan Bukit Batu
    08 PJ Kades Sungai Selari Hadiri Pengukuhan Paskibra Kecamatan Bukit Batu
    09 Camat Siak Kecil Kukuhkan Paskibraka 2025: “Tugas Mulia, Amanah Besar bagi Tunas Bangsa”
    10 PWI Bengkalis Dukung Polres Menuju Predikat WBBM, Ini Harapan Plt Ketua Alfisnardo
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © 2019 - Riauline.com