Ratusan Warga Gelar Aksi Unjuk Rasa, Tuding Sinarmas Hilangkan Sungai Nerbit Kecil
Selasa, 24-12-2024 - 19:35:07 WIB |
 |
Aksi unjuk rasa warga ke PT Sinarmas
|
Dumai,Riauline.com – Ratusan massa dari Aliansi Masyarakat Nerbit menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang PT Ivomas Tunggal, anak perusahaan Sinarmas Group, selama tiga hari berturut-turut. Aksi ini dilakukan pada Selasa (24/12) dan akan dilanjutkan pada Kamis dan Jumat (26-27/12). Khusus Hari Natal, aksi dihentikan sementara karena bertepatan dengan hari libur nasional.
Aksi tersebut telah dilaporkan sebelumnya kepada Polres Dumai. Massa menuntut keadilan atas hilangnya Sungai Nerbit Kecil yang diduga ditimbun oleh Sinarmas Group. Sungai yang berlokasi di areal PT Oleokimia Sejahtera Mas itu kini sudah tidak terlihat lagi, menyisakan dampak buruk bagi masyarakat sekitar.
Menurut warga, sejak industri Sinarmas berdiri di kawasan tersebut, wilayah Nerbit kerap dilanda banjir. Kiri dan kanan sungai dibeton, sementara jalur sepanjang 500 meter ke arah Laut Dumai ditimbun. Akibatnya, masyarakat kehilangan akses alami ke laut yang selama ini menjadi penopang kehidupan mereka.
“Kami tidak hanya menderita akibat banjir, tetapi juga kehilangan manfaat ekonomi dan sosial dari sungai yang menjadi sumber kehidupan kami,” ungkap Hendri Yanto, penanggung jawab aksi, pada Minggu (22/12). Ia menegaskan, pihaknya menduga Sinarmas Group telah melakukan kejahatan lingkungan yang serius.
Warga merujuk pada berbagai regulasi, seperti PP Nomor 38 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sungai, PP Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, serta Perjanjian Pengembalian Hak Penggunaan Sungai Nerbit Kecil oleh PT Oleokimia Sejahtera Mas pada 2016. Namun, mereka menilai Sinarmas tidak mematuhi aturan tersebut.
“Manajemen PT Oleokimia Sejahtera Mas bahkan menipu masyarakat dengan mengingkari kesepakatan untuk menjaga Sungai Nerbit Kecil. Sejak perusahaan ini beroperasi pada 2017, sungai tersebut justru hilang ditimbun,” tambah Hendri. Ia juga menyebut data Sungai Nerbit Kecil kini bahkan tidak tercatat di Google Maps.
Salah satu tokoh masyarakat, Amir Hamzah, menyatakan bahwa aliansi akan membawa kasus ini ke ranah hukum. “Kami tidak main-main. Kasus kejahatan lingkungan hidup ini segera kami laporkan ke Kejaksaan Tinggi Riau,” tegasnya kepada media.
Masyarakat berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas terhadap dugaan pelanggaran lingkungan yang dilakukan Sinarmas Group. Mereka juga mendesak agar Sungai Nerbit Kecil dikembalikan sebagaimana fungsinya untuk mengakhiri dampak buruk yang selama ini dirasakan warga.
Komentar Anda :