Home | Nasional | Internasional | Daerah | Politik | Hukrim | Ekonomi | Sport | SerbaSerbi | Tekno | Lifestyle
 
Srikandi, Pelopor Pertama Program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Bengkalis
Jumat, 10-10-2025 - 16:38:38 WIB | Alfis
Program makan bergizi gratis di Kabupaten Bengkalis dipelopori pertama oleh Srikandi group dan saat ini sudah berjalan dengan baik memenuhi kebutuhan makanan siswa sekolah di negeri junjungan.
TERKAIT:
   
 

BENGKALIS,Riauline.com – Di tengah hiruk pikuk pagi di Duri, aroma masakan dari dapur Srikandi Group menyeruak ke udara. Di sana, puluhan pekerja sibuk meracik bahan-bahan segar sayur, lauk pauk, dan buah untuk disajikan kepada ribuan siswa sekolah di Kecamatan Mandau dan Bathin Solapan. Mereka adalah bagian dari gerakan besar: Program Makan Bergizi Gratis (MBG), program prioritas nasional yang diusung Presiden RI ke-8, H. Prabowo Subianto, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.


Diluncurkan secara resmi pada 6 Januari 2025, program MBG hadir sebagai wujud komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah, balita, serta ibu hamil dan menyusui. Tak hanya soal gizi, program ini juga menjadi pendorong tumbuhnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), membuka lapangan kerja, serta menstabilkan harga pangan melalui kolaborasi dengan produsen lokal.


Kini, geliat program itu telah sampai di “Negeri Junjungan”, sebutan lain untuk Kabupaten Bengkalis, Riau. Di wilayah ini, Srikandi Group menjadi pelopor dapur MBG pertama yang diamanahkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) melalui yayasan resmi untuk menjalankan distribusi makanan bergizi bagi siswa sekolah di dua kecamatan: Mandau dan Bathin Solapan.


Dapur Pertama di Negeri Junjungan


“Alhamdulillah, selama Srikandi Group beroperasi melaksanakan dapur MBG, semuanya berjalan lancar. Belum ada kendala maupun keluhan dari para siswa dan guru, meski tantangan di lapangan tidaklah mudah,” ujar Hifzil Maulana Sofi, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mandau, beberpa waktu yang lalu


Program MBG di Bengkalis dimulai pada awal tahun 2025 dengan dua dapur utama yang melayani ribuan siswa SD, SMP, hingga SMA. Setelah sempat terhenti sementara karena perubahan regulasi dari pusat, dapur kembali beroperasi pada 10 September 2025, dengan sistem yang lebih ketat dan menu yang lebih bervariasi.


“Sekarang, nilai gizinya lebih beragam. Senin hingga Kamis menu utama ditambah buah, dan Jumat ada tambahan menu khusus sesuai arahan dari BGN,” terang Hifzil.


Kualitas, Higienitas, dan Kedisiplinan


Sebelum makanan sampai di tangan siswa, setiap bahan baku melewati proses quality control (QC) yang ketat. Pemeriksaan dilakukan bersama ahli gizi, akuntan, dan pengawas lapangan untuk memastikan semua sesuai standar BGN. Setelah bahan lolos QC, barulah bahan masuk dapur pada pukul 07.00 WIB untuk diolah.


“Proses peracikan dan produksi harus dilakukan di ruangan steril dan higienis sesuai SOP BGN. Ini penting untuk menjaga keamanan pangan bagi anak-anak,” ujar Hifzil.


Ia menambahkan, keberhasilan program MBG tidak lepas dari kolaborasi berbagai pihak. Sekolah, guru, dan siswa ikut berperan memastikan kebersihan diri sebelum menyantap makanan bergizi tersebut. “Pihak sekolah kami dorong untuk menyediakan fasilitas cuci tangan sesuai arahan Kementerian Kesehatan,” katanya.


Dari Gizi ke Pemberdayaan Ekonomi


Lebih dari sekadar program makan gratis, MBG membawa dampak ekonomi yang nyata. Para petani sayur, pedagang lokal, hingga pengrajin tempe dan tahu ikut menikmati manfaat dari rantai pasok dapur MBG.


“Program ini bukan hanya menyehatkan anak-anak, tapi juga menggerakkan ekonomi rakyat kecil. Dengan membeli bahan dari produsen lokal, perputaran ekonomi meningkat dan membantu pemerintah menekan angka kemiskinan,” jelas Hifzil.


Srikandi Group pun terus berbenah. Proses sertifikasi koki tengah berjalan, sementara evaluasi rutin dilakukan untuk memastikan kualitas terus meningkat. Meski tantangan masih banyak, semangat mereka tak surut.


Nilai Kebermanfaatan


Bagi Hifzil, program ini adalah investasi besar untuk masa depan bangsa. “Kita sedang menyiapkan generasi emas 2045. Jadi meskipun masih banyak yang perlu dievaluasi, semangatnya harus dijaga. Kita dukung dengan melihat nilai-nilai positifnya,” ajaknya.


Kini, ribuan siswa di Mandau dan Bathin Solapan bisa menikmati hidangan bergizi setiap hari sekolah. Bagi sebagian anak, mungkin ini satu-satunya makanan lengkap yang mereka santap dalam sehari. Namun bagi bangsa, inilah langkah kecil menuju Indonesia yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya.


 


 




 
Berita Lainnya :
  • Srikandi, Pelopor Pertama Program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Bengkalis
  •  
    Komentar Anda :

     
     
    Indeks Berita  
    01 Bupati Kasmarni Buka MTQ ke-36 Bukit Batu: Jadikan Al-Qur’an Sebagai Pedoman Hidup dan Warisan Generasi Muda
    02 Malam Ricuh di Gedung Cik Puan: Peserta Bujang Dara Bengkalis Diduga Tertipu Panitia
    03 Unik dan Bernuansa Budaya, Stand Desa Sejangat Pamerkan Layangan Wau di MTQ Bukit Batu ke-26
    04 Stand Bazar Desa Sungai Selari di MTQ Bukit Batu ke-36 Tampilkan Produk UMKM Lokal, Tampil Megah dan Berkelas
    05 Kafilah Desa Sungai Selari Tampil Semarak di Pawai Ta’aruf MTQ ke-36 Kecamatan Bukit Batu
    06 Layang Wau Terbangkan Semangat Budaya: Desa Sejangat Tampilkan Ikon Melayu di MTQ ke-36 Bukit Batu
    07 Meriah! Camat Bukit Batu Acil Esino Lepas Peserta Pawai Ta’aruf MTQ ke-36
    08 Hasan Basri Kembali Nahkodai IPHI Bukit Batu Periode 2025–2030, Camat Acil Esyno Apresiasi Kekompakan Jemaah Haji
    09 Kapolsek Bukit Batu Silaturahmi ke IKMR, Ajak Masyarakat Dukung Program Green Policing
    10 Antrian Truk di Pelabuhan Roro Sungai Pakning Mengular, Pengendara Keluhkan Bahaya di Jalan Umum
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © 2019 - Riauline.com