Dua Warga Teluk Lancar Tersambar Petir Saat Mencari Kepah, Paman dan Keponakan Meninggal Dunia
Bantan,Riauline.com – Suasana duka menyelimuti warga Desa Teluk Lancar, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau. Dua orang warganya, Khairul (30) dan Rido (15), meninggal dunia setelah tersambar petir saat mencari kepah (sejenis kerang) di tepi pantai, Rabu (1/11/2025) pagi.
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Awalnya, Khairul yang merupakan paman, bersama Rido sang keponakan, berangkat ke pantai untuk mencari kepah seperti biasa. Aktivitas ini bukan hal baru bagi warga pesisir, sebab hasil tangkapan sering menjadi sumber penghasilan tambahan keluarga.
Namun takdir berkata lain. Ketika awan mendung pekat menggantung di langit, kilatan petir tiba-tiba menyambar. Dalam sekejap, keduanya tergeletak di pasir pantai. Warga yang kebetulan melintas menemukan keduanya sudah tak bergerak.
“Benar, kedua korban saat itu tengah mencari kepah di pantai Desa Teluk Lancar. Warga menemukan mereka terbaring di pantai,” ujar Camat Bantan, Rafli Kurniawan, saat dikonfirmasi.
Menurut Rafli, begitu mendapati kondisi korban, warga langsung menghubungi masyarakat sekitar untuk melakukan evakuasi. Kedua jenazah kemudian dibawa ke rumah duka sebelum akhirnya dimakamkan oleh pihak keluarga.
Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman. Tangis keluarga dan kerabat pecah ketika jasad paman dan keponakan itu diturunkan ke liang lahat. Warga setempat turut hadir memberikan doa dan dukungan moral bagi keluarga yang ditinggalkan.
“Saya selaku Camat Bantan menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga keluarga diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah ini,” ungkap Rafli.
Peristiwa ini menjadi pengingat keras bagi masyarakat pesisir agar selalu berhati-hati saat beraktivitas di alam terbuka, terutama ketika cuaca ekstrem melanda. Sambaran petir kerap menjadi ancaman mematikan yang sulit diprediksi.
Bagi warga Teluk Lancar, musibah ini meninggalkan duka mendalam. Kehilangan dua sosok sekaligus, yang masih berhubungan darah, menjadi pukulan berat. “Mereka pergi saat sedang mencari rezeki, semoga Allah menerima amal baik keduanya,” ucap salah seorang warga dengan mata berkaca-kaca.
Kini, pantai Teluk Lancar tidak hanya menyimpan kenangan sebagai tempat mencari penghidupan, tetapi juga menjadi saksi bisu peristiwa tragis yang merenggut nyawa Khairul dan Rido. Musibah ini akan selalu dikenang sebagai duka bersama masyarakat desa.
Komentar Anda :