Khofifah: Pemikiran KH Hasyim Asy’ari Relevan untuk Jaga Persatuan Bangsa
Minggu, 15-12-2024 - 21:22:04 WIB |
 |
Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, saat menghadiri acara Bedah Buku Almaghfurlah Hadratusyaikh KH Hasyim Asy’ari di Balai Serindit, Gedung Daerah Provinsi Riau, Minggu (15/12/2024).
|
Pekanbaru,Riauline.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (PP Muslimat NU), Khofifah Indar Parawansa, menegaskan pentingnya semangat persatuan dalam menjaga keutuhan umat dan bangsa. Pemikiran KH Hasyim Asy’ari dinilai relevan sebagai landasan moral dan spiritual di tengah keberagaman Indonesia. Hal ini disampaikan Khofifah usai acara Bedah Buku Almaghfurlah Hadratusyaikh KH Hasyim Asy’ari di Balai Serindit, Gedung Daerah Provinsi Riau, Minggu (15/12/2024).
“KH Hasyim Asy’ari bukan hanya pendiri Nahdlatul Ulama, tetapi juga simbol pemersatu umat Islam Indonesia. Perjuangan dan pemikirannya menjadi inspirasi dalam membangun persaudaraan serta memperkokoh kebangsaan. Karena itu, melalui acara ini, kita ingin mengingatkan kembali betapa pentingnya menjaga persatuan,” ujar Khofifah.
Menurut Khofifah, perbedaan harus dilihat sebagai rahmat, bukan pemicu perpecahan. Ia mengutip, ikhtilafu ummati rahmatun – perbedaan di antara umat adalah berkah. “Namun, jangan sampai perbedaan menjadi alasan untuk memecah belah. Mari bersatu, bersatu, dan terus bersatu demi keutuhan NKRI,” tegasnya.
Acara bedah buku ini merupakan bagian dari rangkaian road to Kongres Muslimat NU yang akan berlangsung pada 12 Februari 2025. Rangkaian kegiatan yang mencakup lima titik ini bertujuan memperkuat komitmen organisasi dalam menjaga nilai-nilai persatuan di tengah tantangan modern.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Pemprov Riau, Imron Rosyadi, yang mewakili Penjabat Gubernur Riau, turut hadir dan memberikan apresiasi. Menurutnya, inisiatif Muslimat NU ini menjadi pengingat akan perjuangan KH Hasyim Asy’ari, yang menyelaraskan nilai-nilai agama dan nasionalisme. Pemprov Riau juga berkomitmen mendukung kegiatan serupa melalui alokasi anggaran hibah.
Ketua PWNU Riau, KH Abdul Halim Mahalli, mengungkapkan bahwa buku yang ditulis oleh cicit KH Hasyim Asy’ari, KH Abdul Hakim Mahfudz, mengupas tuntas peran besar ulama tersebut dalam memperjuangkan persatuan. “KH Hasyim Asy’ari adalah sosok yang menyatukan umat Islam dengan semangat kebangsaan. Nilai-nilai perjuangan beliau tetap relevan sebagai teladan,” katanya.
Ketua PW Muslimat NU Riau, Dinawati, menambahkan bahwa acara ini bertujuan menginspirasi generasi muda untuk menjaga persatuan umat dan bangsa. Ia berharap nilai-nilai perjuangan KH Hasyim Asy’ari dapat menjadi landasan moral dalam menghadapi tantangan zaman.
Acara ini diakhiri dengan diskusi interaktif yang menghadirkan berbagai perspektif tentang moderasi Islam dan persatuan nasional. Selain tokoh NU dan Muslimat NU dari berbagai provinsi, kegiatan ini juga dihadiri pejabat, pengasuh pondok pesantren, dan organisasi perempuan di Riau, sehingga menciptakan ruang inspirasi untuk membangun bangsa yang damai, bersatu, dan sejahtera.
Komentar Anda :