Sepanjang 2023, Polda Riau Gagalkan Peredaran 1 Ton Sabu-sabu dan Ribuan Pil Ekstasi
Sabtu, 30-12-2023 - 18:45:11 WIB |
 |
Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal |
Pekanbaru,Riauline.com - Direktorat reserse narkoba (Ditresnarkoba) Polda Riau sepanjang tahun 2023.berhasil menggagalkan peredaran 1 ton sabu dan 28 ribu butir pil ekstasi , Selain itu, narkotika jenis ganja kering seberat 137 kilogram dan 32 ribu butir happy five turut disita. Seluruh barang haram ini diamankan dari 2.773 tersangka di berbagai daerah di Riau.
Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal di Pekanbaru menjelaskan jumlah tersangka narkotika naik sebanyak 82 orang dibandingkan tahun lalu. Begitu pula jumlah kasusnya.
"Selama petugas rajin melakukan penindakan dan penyelidikan, pasti banyak kasus narkoba yang diungkap," ucapnya saat press release akhir tahun Sabtu (30/12/23).
Selain kasus narkoba, sejumlah kasus menonjol juga berhasil diungkap Polda Riau. Diantaranya adalah kasus korupsi pembangunan jembatan Selat Rengit dan pembangunan pelabuhan kawasan Dorak Selat Panjang yang merugikan negara sebanyak Rp42 miliar.
Polda Riau juga telah menangani 52 konflik sosial di Bumi Lancang Kuning yang didominasi oleh ekonomi. Berbagai upaya penanganan dilakukan aparat kepolisian, baik melalui deteksi dini maupun pendekatan.
Deteksi dini terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga dipantau Polda Riau melalui Dashboard Lancang Kuning. Aplikasi ini memudahkan personel untuk mendeteksi dan memverifikasi titik api yang ada.
"Selain itu upaya mitigasi juga kami lakukan, baik melalui penyuluhan dan pembuatan sekat kanal serta embung," lanjutnya.
Tambah Iqbal, pihaknya juga bergerak untuk melakukan penegakan hukum terhadap dalang di balik penyebab karhutla seluas 1.317 hektare. Mau tak mau sebanyak 38 tersangka diciduk untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Selain itu tercatat sebanyak 5.764 kasus gangguan keamanan terjadi di wilayah hukum Polda Riau, yang didominasi perkara narkotika dengan 1.889 kasus. Jumlah ini turun sebanyak 234 kasus dibandingkan tahun lalu.
Setelah narkotika, pencurian dengan pemberatan (curat) menjadi kasus yang paling banyak terjadi di Bumi Lancang Kuning, yaitu 1.269 kasus. Disusul dengan perkara curanmor di angka 415.
"Pekanbaru masih menjadi daerah yang paling rawan gangguan keamanan. Sesuai dengan Pekanbaru yang merupakan kota metropolitan, paling banyak penduduk dan menjadi pusat ekonomi. Ini menjadi PR kita semua," ucap Irjen Iqbal.
Selain Kota Pekanbaru di angka 1.324 kasus, Rokan Hulu menyusul dengan 840 kasus, Kampar sebanyak 643, Bengkalis 634 dan Rokan Hilir 563 perkara.
Begitu pula jumlah kecelakaan lalulintas yang tercatat menurun dibandingkan tahun lalu, yaitu 897 kasus. Kabupaten Pelalawan merupakan daerah yang menjadi lokasi rawan kecelakaan.
"Dari angka tersebut, korban meninggal dunia 651 orang dan luka berat 357 orang," lanjutnya.
Berbeda dengan jumlah pelanggaran lalulintas yang mengalami kenaikan yaitu sebanyak 158.854. Sedangkan tahun lalu tercatat sebanyak 154.774 pelanggaran.
"Kami memaksimalkan upaya peneguran dan tilang terhadap pelanggar lalulintas. Kita ingin menekan jumlah dan fatalitas kecelakaan. Sebab kecelakaan pasti didahului oleh pelanggaran, baik melewati batas kecepatan maupun tidak mengenakan helm," pungkas Iqbal.
Komentar Anda :